Pada
tugas kali ini saya akan membuat makalah tentang rangkuman dari tiga jurnal.
Ketiga jurnal ini menggunakan teknologi yang sama, yaitu teknologi
Bioinformatika. Walaupun teknologi yang digunakan sama, namun tujuan dan
implementasi nya berbeda-beda.
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Bioinformatika adalah aplikasi dari alat
komputasi dan analisis untuk menginterpretasikan data-data biologi.1 Dewasa
ini, bioinformatika berkembang menjadi kajian yang memadukan disiplin ilmu
biologi molekul, matematika dan teknik informasi. Kajian bioinformatika tidak
lepas dari perkembangan biologi molekul modern yang ditandai dengan kemampuan
manusia untuk memahami genom, yaitu cetak biru informasi genetik yang
menentukan sifat setiap makhluk hidup yang disandi dalam bentuk pita molekul
DNA (asam deoksiribonukleat). Kemampuan untuk memahami dan memanipulasi kode
genetik DNA ini sangat didukung oleh teknologi informasi melalui
perangkat-perangkat keras maupun lunak.
Kelahiran
bioinformatika diawali dengan perkembangan bioteknologi di era tahun 70-an,
ketika seorang ilmuwan AS melakukan inovasi dalam mengembangkan teknologi DNA
rekombinan. Berkat penemuan ini lahirlah perusahaan bioteknologi pertama di
dunia, yaitu Genetech di AS yang memproduksi hormon insulin dalam bakteri. Bioteknologi modern ditandai dengan kemampuan
para ahli dalam memanipulasi DNA. Untai DNA yang mengkode protein disebut gen.
Gen ditranskripsikan menjadi mRNA, kemudian mRNA ditranslasikan menjadi
protein. Protein sebagai produk akhir berperan menunjang seluruh proses
kehidupan, antara lain sebagai katalis reaksi biokimia dalam tubuh (enzim),
berperan serta dalam sistem pertahanan tubuh (antibodi), menyusun struktur
tubuh dari ujung rambut hingga ujung kaki (protein keratin menyusun rambut;
protein aktin, miosin dan sebagainya membentuk otot). Arus informasi dari DNA
ke RNA kemudian protein disebut dogma sentral dalam biologi molekul. Pada tahun 1977, urutan DNA suatu jenis virus
yang mempunyai 5.000 nukleotida dan sekitar 11 gen berhasil dibaca secara
menyeluruh. Kemajuan besar dalam bidang bioinformatika adalah rampungnya proyek
pemetaan genom manusia (Human Genome Project) sehingga urutan DNA manusia yang
terdiri atas 3 milyar basa telah diketahui pada tanggal 24 April 2003.
Rampungnya proyek tersebut membawa perubahan besar dalam riset dan aplikasi
bioinformatika dalam masa yang disebut sebagai masa pasca genom.2 Saat ini
terdapat milyaran data nukleotida tersimpan dalam basis data DNA dari bank-bank
gen di AS, Inggris, dan Jepang. Pa-da beberapa tahun terakhir, telah terjadi
ledakan dalam jumlah informasi biologis yang tersedia.
Dari
uraian diatas, penulis akan merangkum 3 jurnal yang berkaitan dengan teknologi
bioinformatika. Setiap jurnal akan menjelaskan tentang topik yang berbeda dari
bioinformatika.
1.2 Perumusan
Masalah
Dalam penulisan
ini terdapat beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana cara kerja teknologi bioinformatik yang diterapkan
dari setiap jurnal?
2.
Bagaimana kesimpulan dari penggunaan bioinformatika yang
digunakan dari setiap jurnal?
1.3
Tujuan Penulisan
Terdapat beberapa tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu
sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui fungsi bioinformatika yang diterapkan di
setiap jurnal
2.
Untuk merangkum 3 jurnal tentang bioinformatika
BAB 2
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Pada
bab ini, tahap awal yang dilakukan penulis ialah mendefinisikan tentang
bioinformatika. Bioinformatika adalah aplikasi dari alat komputasi dan analisis
untuk menginterpretasikan data-data biologi.
Setelah
penjelasan tentang definisi teknologi bioinformatika, selanjutnya penulis akan
menguraikan rangkuman dari setiap jurnal. Jurnal yang digunakan berjumlah 3
penelitian tentang bioinformatika dengan implementasi yang berbeda-beda.
2.1 Rangkuman Jurnal : Bioinformatika dalam Bidang Kedokteran
Jurnal ini ditulis oleh Teresa Liliana Wargasetia di Bagian
Biologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha. Berikut ini adalah
rangkuman tentang jurnal tsb.
a.
Pendahuluan :
Bioinformatika merupakan kajian yang memadukan disiplin ilmu
biologi molekul, matematika dan teknik informasi. Bioinformatika berperan dalam
bidang klinis dalam bentuk informasi klinis, identifikasi mutasi gen-gen
penyebab penyakit, terapi gen, dan pengobatan individual sesuai profil genetik
setiap pasien. Bioinformatika juga
berperan dalam identifikasi agen penyakit baru, diagnosis penyakit baru dan
dalam penemuan obat. Aplikasi dari bioinformatika dalam penemuan obat ini menggunakan pendekatan genomik untuk
identifikasi target-target obat dan desain senyawa untuk obat yang akan
berikatan dengan DNA target.
Bioinformatika dalam bidang klinis sering disebut sebagai
informasi klinis. Aplikasi dari informasi klinis ini berbentuk manajemen
data-data klinis dari pasien melalui Electrical Medical Record (EMR) yang
dikembangkan oleh Clement J. McDonald dari Indiana University School of
Medicine pada tahun 1972.
b.
Cara Kerja
Data yang disimpan meliputi data analisis diagnosis
laboratorium, hasil konsultasi dan saran, foto rontgen, detak jantung, dan
lain-lain. Dengan data-data ini dokter akan dapat menentukan obat yang sesuai
dengan kondisi pasien.
c.
Kesimpulan
Pasien
akan membawa “kartu hijau” dengan profil genetiknya sendiri untuk obat-obat
tertentu sehingga terapi menjadi sangat individual dan pengobatan yang mengarah
pada target ini bebas dari efek samping.
2.2 Rangkuman Jurnal : Analisis Bioinformatika Berbasis WEB untuk
Eksplorasi Enzim Kitosanase Berdasarkan Kemiripan Sekuens
Jurnal
ini ditulis oleh Vanny Narita, Arif
Lelono Arum, Siti Isnaeni M dan Nuri Y.
Fawzya dari Program Studi Biologi (Bioteknologi), Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Al Azhar Indonesia.
a.
Pendahuluan:
Eksplorasi enzim secara tradisional dengan kultivasi mikroba
sekarang ini tidak lagi efisien, karena menghabiskan waktu dan biaya.
Bioinformatik berbasis web hadir untuk melakukan serangkaian analisis sekuen,
baik itu DNA maupun protein, yang dapat digunakan sebagai penelitian
pendahuluan, sehingga ekplorasi enzim menjadi lebih tepat sasaran.
Eksplorasi enzim merupakan hal yang penting untuk menunjang
perkembangan teknologi bio yang lebih ramah lingkungan. Pencarian mikroba
secara tradisional dengan kultivasi sekarang ini menjadi lebih tidak efisien
karena menghabiskan biaya dan tenaga. Bioinformatik hadir sebagai alternatif
pencarian sekuen enzim baru menggunakan analisis filogeni (kekerabatan) untuk
mencari spesies terdekat berdasarkan data genome yang di Gene Bank. Situs yang
menyediakan fitur ini adalah National Center for Biotechnology Information yang
secara online
b.
Tujuan dan Cara Kerja :
Analisis yang dilakukan adalah untuk mencari tahu
tersedianya sekuen tersebut telah ada di Gene Bank atau merupakan strain baru
khas Indonesia yang belum terpublikasi.
Metode bioinformatik berbasis web digunakan untuk mencari
anotasi (penamaan), pemetaan genome, dan analisis sekuen lanjut lainnya yang
dijalankan secara online melalui program yang tersedia secara gratis di web.
Keunggulan metode tersebut adalah hemat dan dapat menjadi penelitian
pendahuluan sebelum percobaan secara nyata dilakukan
c.
Kesimpulan:
Berdasarkan dua database yang digunakan, diperoleh beberapa
bakteri, namun semuanya tidak terdata sebagai bakteri penghasil kitosanase.
Bakteri tersebut juga tidak menunjukkan kemiripan yang identik dengan sampel.
Oleh karena itu, sampel berpeluang menjadi strain baru asli Indonesia yang
belum terpublikasi.
Berdasarkan hasil identifikasi filogeni (kekerabatan) 6
sampel 16S rRNA diketahui bahwa keenam sampel tidak identik dengan database di
Gene Bank, namun mempunyai kemiripan dengan 5 bakteri, yaitu Micromonospora sp. L5, Aeromonas veronii
B565, Staphylococcus epidermidis ATCC 12228, Burkholderia sp. JV3, dan
Acinetobacter baumannii AB307-0294. Kelima mikroba tersebut dalam Gene Bank
memiliki gen penyandi kitinase, yang erat hubungannya dengan kitosanase.
Ketidakhadiran gen kitosanase pada setiap genome mikroba yang teridentifikasi
dapat menandakan bahwa lima mikroba tersebut adalah bakteri baru yang belum
tersekuen gen kitosanasenya. Hal ini dapat memberikan peluang untuk eksplorasi
dan publikasi sekuen ke Gene Bank dan menambah kepustakaan gen dunia.
2.3 Rangkuman Jurnal : Aplikasi Bioinformatika dalam Virologi
Jurnal
ini ditulis oleh Andi Utama yang kemudian dipublikasikan melalui situs IlmuKomputer.com.
a.
Pendahuluan
Khusus di bidang Virologi (ilmu virus), kemajuan
bioinformatika telah berperan dalam mempercepat kemajuan ilmu ini. Sebelum
kemajuan bioinformatika, untuk mengklasifikasikan virus kita harus melihat
morfologinya terlebih dahulu. Untuk melihat morfologi virus dengan akurat,
biasanya digunakan mikroskop elektron yang harganya sangat mahal sehingga tidak
bisa dimiliki oleh semua laboratorium. Selain itu, kita harus bisa mengisolasi
dan mendapatkan virus itu sendiri.
b.
Tujuan dan Cara Kerja
Dengan kemajuan teknik isolasi DNA/RNA, teknik sekuensing
dan ditunjang dengan kemajuan bioinformatika, masalah diatas bisa teratasi.
Untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan virus, isolasi virus tidak lagi
menjadi suatu hal yang mutlak. Kita cukup dengan hanya melakukan sekuensing
terhadap gen-nya. Ini adalah salah satu hasil kemajuan bioinformatika yang
nyata dalam bidang virologi. Dalam
tulisan ini akan dibahas aplikasi bioinformatika dalam dunia virologi,
khususnya dalam klasifikasi virus, penentuan tingkat mutasi, prediksi
rekombinasi, serta prediksi bagian antigen (antigenic sites) yang ada pada
permukaan virus.
c.
Kesimpulan
Berbagai tool atau software telah dikembangkan untuk analisa
gen virus. Berdasarkan analisa gen tersebut kita bisa mengklasifikasikan, menganalisa
tingkat mutasi, memprediksi rekombinasi, dan memprediksi bagian antigenik suatu
virus. Walaupun hasil yang didapatkan dengan menggunakan tool bioinformatika
ini hanya memberikan data-data sebagai bahan pertimbangan, bukan hasil akhir,
dengan bioinformatika pekerjaan menjadi cepat karena kita tidak harus melakukan
eksperimen secara try and error.
BAB
III
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Setelah
melakukan analisa dan merangkum 3 jurnal tentang bioinformatika dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1.
Penggunaan teknologi bioinformatika dari ketiga jurnal
tersebut ditujukan untuk mengeksplorasi unsure-unsur
biologi seperti komponen DNA, virus dan enzim, dll yang belum terdeteksi lewat pengecekan
dari aplikasi dan database yang ada di web
GeneBank untuk menambah kepustakaan gen dunia.
2.
Bioinformatika digunakan untuk memudahkan untuk mengidentifikasi obat suatu penyakit, ataupun mendeteksi obat
yang tepat dengan kode genetik yang berbeda setiap pasien sehingga mengurangi
efek samping dari penggunaan obat.
Sumber
Referensi :
[1.] Narita
Vanny et al. “Analisis
Bioinformatika Berbasis WEB untuk Eksplorasi Enzim Kitosanase Berdasarkan
Kemiripan Sekuens”, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Al Azhar Indonesia.
[2.] Utama Andi, “Aplikasi
Bioinformatika dalam Virologi”, Ilmukomputer.com.
[3.] Wargasetia
Teresa Liliana “Bioinformatika dalam Bidang Kedokteran”, Fakultas
Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha.